Mungkin Anda masih bingung dengan ciri-ciri kontraksi dan bukaan yang sebenarnya. Soalnya saat hamil bisa saja mengalami kontraksi meski HPLnya masih lama. Memang, kontraksi merupakan tanda persalinan semakin dekat.
Namun perlu Anda ketahui juga, jika sebenarnya kontraksi bisa terjadi saat trimester kedua. Kontraksi ini terbagi menjadi dua yaitu kontraksi palsu dan asli. Bagi ibu yang mengalami kontraksi pada trimester kedua, berarti kontraksi yang dimaksud ialah kontraksi palsu atau dikenal juga dengan Braxton Hicks.
Sementara kontraksi alami biasanya terjadi ketika waktu melahirkan sudah semakin dekat. Perlu Anda ketahui, kedua kontraksi ini mempunyai gejala, frekuensi, dan penyebab yang berbeda. Anda perlu memahami perbedaan kontraksi tersebut agar dapat melakukan penanganan yang tepat.
Apa saja ciri-ciri kontraksi dan bukaan asli yang perlu diketahui ibu hamil?
-
- Kontraksi Kuat dan Teratur
Kontraksi asli sebagai tanda melahirkan biasanya terjadi sekitar 5-10 menit sekali dan berlangsung selama setengah hingga satu menit. Kontraksi sebelum persalinan ini teratur dan rasa sakitnya lebih kuat daripada kontraksi palsu. Semakin tinggi pembukaannya, rasa sakit dan nyeri mungkin akan semakin hebat juga.
-
- Keluar dari Spot seperti Bleeding
Terkadang, kontraksi yang mendekati waktu HPL disertai dengan bercak seperti perdarahan yang berwarna coklat hingga kemerahan. Hal ini wajar terjadi mengingat kondisi leher rahim yang terbuka, sehingga cairan di dalamnya keluar.
-
- Disertai Sakit Punggung atau Pinggang
Selama kontraksi nyata, Anda juga akan merasakan nyeri hebat di punggung dan pinggang. Untuk mengurangi nyeri ini, Anda bisa bersandar pada birth ball atau mencoba mengubah posisi, misalnya dari berdiri ke duduk.
-
- Selaput pecah
Kondisi kontraksi, sering dikaitkan dengan pecah ketuban. Saat air Anda pecah, Anda akan merasakan aliran deras keluar atau berupa tetesan. Beberapa ibu hamil mungkin baru mengalami pecah ketuban beberapa jam sebelum melahirkan.
-
- Bayi Mengubah Posisi
Secara alami, bayi akan mengubah posisinya dengan kepala menghadap ke jalan lahir. Posisi bayi pun menjadi ‘merosot’ sampai ke panggul, sehingga nantinya lebih mudah dilahirkan. Saat posisi bayi turun, Anda juga dapat merasakan kontraksi pada saat yang bersamaan, yang menandakan bahwa bayi akan segera siap untuk dilahirkan.